DEMAK - Dua orang petani di Demak, Jawa Tengah tersambar petir saat mengambil benih padi di sawah. Mereka nekat bekerja di bawah guyuran hujan deras dan tak menyangka maut mengintai melalui sambaran petir.
Peristiwa nahas itu bermula ketika Muklasin (50) warga Dukuh Gempol RT 4/2 Desa Jatirogo, Kecamatan Bonang, Demak, dan tetangganya Abdul Mukhid (55) tengah berada di sawah, tak jauh dari rumah mereka. Meski hujan deras disertai petir menyambar-nyambar, tak menyurutkan kedua petani itu.
"Ketika korban sedang mengambili benih padi, tiba-tiba petir menyambar. Muklasin langsung tersambar petir dan Mukhid terpental. Muklasin tewas di tempat, sedangkan Mukhid terkapar lemas di lokasi," ujar Kabag Ops Polres Demak Kompol Sutomo, Kamis (30/11/2017).
Tak berselang lama, warga lainnya melintas dan mendapati kedua korban tergeletak di lokasi. Kemudian, saksi meminta bantuan warga di sekitar lokasi untuk membawa korban ke rumah masing-masing. Sebagian warga melaporkan kejadian itu kepada perangkat desa dan polisi.
"Untuk korban akibat tersambar petir menderita pecah gendang telinga kiri dan mengeluarkan darah sampai hidung dan mulut serta di bagian tubuh bagian atas terdapat luka bakar akibat sambaran petir hingga meninggal dunia di tempat," jelasnya.
Sementara, Mukhid menderita luka lebam di kaki kiri dan gendang telinga kiri mengalami dengung. Korban juga mendapat perawatan medis di Puskesmas Bonang.
Peristiwa nahas itu bermula ketika Muklasin (50) warga Dukuh Gempol RT 4/2 Desa Jatirogo, Kecamatan Bonang, Demak, dan tetangganya Abdul Mukhid (55) tengah berada di sawah, tak jauh dari rumah mereka. Meski hujan deras disertai petir menyambar-nyambar, tak menyurutkan kedua petani itu.
"Ketika korban sedang mengambili benih padi, tiba-tiba petir menyambar. Muklasin langsung tersambar petir dan Mukhid terpental. Muklasin tewas di tempat, sedangkan Mukhid terkapar lemas di lokasi," ujar Kabag Ops Polres Demak Kompol Sutomo, Kamis (30/11/2017).
Tak berselang lama, warga lainnya melintas dan mendapati kedua korban tergeletak di lokasi. Kemudian, saksi meminta bantuan warga di sekitar lokasi untuk membawa korban ke rumah masing-masing. Sebagian warga melaporkan kejadian itu kepada perangkat desa dan polisi.
"Untuk korban akibat tersambar petir menderita pecah gendang telinga kiri dan mengeluarkan darah sampai hidung dan mulut serta di bagian tubuh bagian atas terdapat luka bakar akibat sambaran petir hingga meninggal dunia di tempat," jelasnya.
Sementara, Mukhid menderita luka lebam di kaki kiri dan gendang telinga kiri mengalami dengung. Korban juga mendapat perawatan medis di Puskesmas Bonang.