Listrik yang memasok empat kota di Kalimantan Timur, yang masuk dalam sistem kelistrikan Mahakam, mengalami gangguan mendadak. Imbasnya, sebagian besar listrik di keempat kota itu pun padam. PT PLN (Persero) Wilayah Kaltim-Kaltara menyebut transmisi mereka disambar petir.
Padamnya listrik terjadi sekitar pukul 12.55 WITA. Di Samarinda misalnya, listrik padam tidak hanya di pusat kota, melainkan juga hingga ke kawasan pinggiran arah luar kota seperti di Jalan DI Panjaitan dan sekitarnya.
Akibatnya, lampu traffic light di kawasan padat lalu lintas pun ikut padam seperti misalnya kawasan Jalan KH Agus Salim-Jalan Abul Hasan, Jalan Kemakmuran-Jalan Sentosa hingga di simpang Jalan KH Wahid Hasyim-Jalan PM Noor.
Padamnya listrik secara mendadak menuai reaksi beragam warga Samarinda. Akhir pekan mereka di rumah pun terusik dengan hawa udara panas. "Padam lagi, padam lagi. Kumat lagi ini PLN," kata Fitri (40), warga Jalan Dr Seotomo, kepada merdeka.com, Sabtu (30/9).
"Ya, di berita ramai pemerintah pastikan listrik tidak naik sampai akhir tahun ini kan? Kalau pengalaman sebelumya ya, PLN seperti ngambek karena tarif tidak naik. Makanya, bisa jadi makin sering padam," kata Dina (27), warga lainnya tinggal di Jalan Ir Juanda.
Dalam penjelasan yang diterima wartawan dari Humas PT PLN (Persero) Kaltim dan Kaltara, padamnya disebabkan gangguan akibat sambaran petir pada transmisi.
Selain itu, penyulang yang disuplai oleh Gardu Induk (GI) Manggar Sari, GI Industri Gunung Malang dan Pembangkit Senipah, padam akibat gangguan transmisi itu.
"Saat ini, PLN tengah melakukan penelusuran dan pemeriksaan transmisi, untuk memastikan kondisinya," tulis pernyataan Divisi Humas PT PLN Kaltim-Kaltara.
Dari sisi dampak yang dialami pelanggan, PLN pun menyampaikan permohonan maafnya. "Mohon dukungan agar pasokan listrik untuk Balikpapan, Samarinda (termasuk kota Tenggarong) dan Bontang, dapat berangsur normal kembali," demikian akhir pernyataan itu.