Memasuki pekan keempat September 2017, Wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) dihadapi pancaroba, peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Warga pun dihimbau untuk mewaspadai hujan lebat dengan durasi singkat dan sambaran petir.
“Saat ini masuk pancaroba, sudah mulai ada hujan,” ujar Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengkan, Ahmad Faa Izyn kepada KC Online, Rabu (27/9).
Dikatakan pria yang akrab disapa Faiz, puncak musim kemarau di Wilayah Ciayumajakuning sudah terlewati pada 21 September 2017 lalu dengan suhu udara maksimum mencapai 37,5 C. Puncak musim kemarau di Wilayah Ciayumajakuning itu, lebih cepat dari prakiraan sebelumnya yang menyatakan puncak musim kemarau baru akan terjadi pada akhir September sampai awal Oktober 2017.
“Puncak musim kemarau lebih cepat, ada gangguan cuaca regional,” tambah Faiz.
Lebih jauh Faiz menjelaskan, untuk musim hujan, Indramayu diprakirakan akan terjadi pada akhir Oktober sampai awal November. Selama masa pancaroba, masyarakat diimbau untuk mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi singkat. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai sambaran petir.
Faiz menambahkan, seiring berakhirnya musim kemarau, suhu udara di Wilayah Ciayumajakuning juga mulai turun. Saat ini, suhu udara maksimumnya hanya 33 – 34 C.
“Suhu udara turun karena hujan dan banyak awan,” terang Faiz.
Berdasarkan pantauan KC Online, Indramayu hujan mulai turun sejak dua hari lalu, meski masih berupa hujan ringan. Namun, pada Rabu (27/9), hujan dengan intensitas sedang menguyur sejak pagi dan hingga sore.
“Alhamdulillah, hujan membuat udara menjadi sejuk. Selama musim kemarau kemarin, suhu udara di Indramayu panasnya luar biasa,” kata Wastara (39 tahun) warga Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu.